Lembar Kerja Analisis Film
“Film adalah seni dan cara berkomunikasi
yang tujuannya adalah untuk menceritakan sebuah
kisah dalam gerakan. "
![]()
|
Judul |
Teka Teki Silang |
|
Tahun |
2020 |
|
Penulis |
Eka Kurniawan |
|
Produser |
Ghugus Santri |
|
Sutradara |
Adthya Pramana P |
|
Negara
/ Bahasa |
Indonesia |
Film Teka Teki Silang ini di buat pada tahun 2017
dan di publikasikan pada tahun 2020 di kanal youtube Madzhab Piktor. Menurut
saya Film ini dibuat berdasarkan unsur masyarakat tertentu karena dalam film
ini terlihat latar tempat yang memiliki lokasi berdekatan dengan sumur, dan
berdasarkan jalan ceritanya juga lebih banyak interaksi sosial masyarakat tanpa
ada unsur budayanya.
Pengertian dalam unsur arti judulnya sendiri,
menurut saya dalam film ini diambil dari alur cerita yang menitiberatkan kuis
teka teki silang sebagai benang merah dari beberapa konflik yang terdapat dalam
film ini. Jalan cerita menunjukkan bahawa tokoh utama memainkan/membuat kuis
teka teki sialang yang tidak lain berhubungan dengan kehidupan asli yang
dirinya alami.
Setelah film ini dimulai menurut saya ini cukup
menarik dari segi pengisi backsoundnya dan beberapa spoiler di awal. Dalam
sudut pandang saya sendiri sebagai penonton ini cukuplah sedikit mempengaruhi
pola piker saya bagaimana seseorang melakukan tindakan dan menjadikannya
inspirasi dari karyanya, agak tragis karena hal itu juga yang menjadikannya
bukti dari kejahatan yang sudah ia lakukan.
Untuk umsur identifikasi tema utamanya, setelah
saya menontonnya film ini dapat dikategorikan sebagai film yang menggunakan
tema hubungan manusia/Emosi, karena dalam ceritanya juga dijelaskan bahwa tokoh
utama memiliki hubungan yang kurang baik dengan sang ibu dan seorang laki-laki,
serta tokoh utama juga tidak bias mengontrol emosinya sendiri sehingga ia
melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan manusia berakal.
Dalam pengembangan ceritanya sendiri adegan dibuka
dengan spoiler beberapa adegan yang terjadi di dalam film, hal ini menarik
sehingga membuat penonton penasaran dan bertanya-tanya bagaiman alur ceritanya
nanti. Dalam film ini adegan yang menurut saya sanngat menarik yaitu ketika
tokoh utama Juwita membuat teka-teki silang yang merpakan pekerjaannya, namun
teka teki itu berisi kode-kode dari tindakannya sendiri, lalu adegan saat ia
membawa pisau dan membunuh ibu kanduganya, dan terakhir adegan saat ia tertawa
dalam penjara setelah mengingat perbuatan apa saja yang sudah ia lakukan. Dalam
akhir film menggambarkan bahwa juwita akhirnya dipenjara seumur hidup akibat
perbuatannya membunuh ibu kandunganya dan meracuni seorang laki-laki. Menurut
saya jalan cerita ini masuk akal dan dapat diterima oleh pemikiran penonton.
Latar waktu dan tempat yang ada dalam film ini
yaitu siang hari di pinggir jalan saat tokoh utama mengambil koran teka teki
sialangnya, siang hari saat warga menemukan jasad seorang laki-laki di dekat
sumur, malam hari saat tokoh utama bertamu kerumah temannya sebelum ia
ditangkap oleh polisi.
Dalam film ini tokoh utamanya ialah seorang wanita
yang bekerja disebuah perusahaan penerbitan dan dibagian pembuatan kuis teka
teki, yang bernama Juwita. Karakter juwita dalam film ini digambarkan sebagai
seorang wanita yang pekerja keras namun memiliki sisi gelap dalam dirinya.
Juwita melakukakan pembunuhan terhadap ibu kandungnya karena ia sudah lama
memiliki hubungan yang kurang baik hanya karena selalu dilarang-larang, lalu ia
juga membunuh seorang laki-laki karena ia merasa kesal dengan laki-laki
tersebut.
Dalam segi sinetografinya film ini cukup memenuhi
standar sinematografi, dengan menggunakan tone warna gekap cenderung hangat
(orange) dan dingin (hijau) saat ada adegan flashback. Angle pengambilan
gambarnya sendiri juga sudah bagus dan sesuai dengan adegan-adegannya.
Dalam segi sound
suara ada beberapa adegan yang suarany tidak begitu terdengar dan sedikit
mengganggu focus penonton, namun untuk backsounnya sendiri sudah pas dan bagus
serta mendramatisir, sehingga adegan terasa menegangkan.
Dalam
alur film ini juga sedikit mengingatkan saya terhadap kekerasan yang ada di Indonesia,
miris karena nyawa seseorang diremehkan dan dengan gampangnya dibunuh tanpa
rasa bersalah. Alur cerita ini juga diambil dari kumpulan-kumpulan cerpen karya
Eka Kurniawan, sehingga adegan dan jalan ceritanya pun tidak asing bagi saya.