Kamis, 06 Januari 2022

Analisis Film "Teka Teki Silang"

 

Lembar Kerja Analisis Film

 

“Film adalah seni dan cara berkomunikasi

yang tujuannya adalah untuk menceritakan sebuah kisah dalam gerakan. "

 

 


Judul

Teka Teki Silang

Tahun

2020

Penulis

Eka Kurniawan

Produser

Ghugus Santri

Sutradara

Adthya Pramana P

Negara / Bahasa

Indonesia

 

Film Teka Teki Silang ini di buat pada tahun 2017 dan di publikasikan pada tahun 2020 di kanal youtube Madzhab Piktor. Menurut saya Film ini dibuat berdasarkan unsur masyarakat tertentu karena dalam film ini terlihat latar tempat yang memiliki lokasi berdekatan dengan sumur, dan berdasarkan jalan ceritanya juga lebih banyak interaksi sosial masyarakat tanpa ada unsur budayanya.

Pengertian dalam unsur arti judulnya sendiri, menurut saya dalam film ini diambil dari alur cerita yang menitiberatkan kuis teka teki silang sebagai benang merah dari beberapa konflik yang terdapat dalam film ini. Jalan cerita menunjukkan bahawa tokoh utama memainkan/membuat kuis teka teki sialang yang tidak lain berhubungan dengan kehidupan asli yang dirinya alami.

Setelah film ini dimulai menurut saya ini cukup menarik dari segi pengisi backsoundnya dan beberapa spoiler di awal. Dalam sudut pandang saya sendiri sebagai penonton ini cukuplah sedikit mempengaruhi pola piker saya bagaimana seseorang melakukan tindakan dan menjadikannya inspirasi dari karyanya, agak tragis karena hal itu juga yang menjadikannya bukti dari kejahatan yang sudah ia lakukan.

 

Untuk umsur identifikasi tema utamanya, setelah saya menontonnya film ini dapat dikategorikan sebagai film yang menggunakan tema hubungan manusia/Emosi, karena dalam ceritanya juga dijelaskan bahwa tokoh utama memiliki hubungan yang kurang baik dengan sang ibu dan seorang laki-laki, serta tokoh utama juga tidak bias mengontrol emosinya sendiri sehingga ia melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan manusia berakal.

Dalam pengembangan ceritanya sendiri adegan dibuka dengan spoiler beberapa adegan yang terjadi di dalam film, hal ini menarik sehingga membuat penonton penasaran dan bertanya-tanya bagaiman alur ceritanya nanti. Dalam film ini adegan yang menurut saya sanngat menarik yaitu ketika tokoh utama Juwita membuat teka-teki silang yang merpakan pekerjaannya, namun teka teki itu berisi kode-kode dari tindakannya sendiri, lalu adegan saat ia membawa pisau dan membunuh ibu kanduganya, dan terakhir adegan saat ia tertawa dalam penjara setelah mengingat perbuatan apa saja yang sudah ia lakukan. Dalam akhir film menggambarkan bahwa juwita akhirnya dipenjara seumur hidup akibat perbuatannya membunuh ibu kandunganya dan meracuni seorang laki-laki. Menurut saya jalan cerita ini masuk akal dan dapat diterima oleh pemikiran penonton.

Latar waktu dan tempat yang ada dalam film ini yaitu siang hari di pinggir jalan saat tokoh utama mengambil koran teka teki sialangnya, siang hari saat warga menemukan jasad seorang laki-laki di dekat sumur, malam hari saat tokoh utama bertamu kerumah temannya sebelum ia ditangkap oleh polisi.

 

Dalam film ini tokoh utamanya ialah seorang wanita yang bekerja disebuah perusahaan penerbitan dan dibagian pembuatan kuis teka teki, yang bernama Juwita. Karakter juwita dalam film ini digambarkan sebagai seorang wanita yang pekerja keras namun memiliki sisi gelap dalam dirinya. Juwita melakukakan pembunuhan terhadap ibu kandungnya karena ia sudah lama memiliki hubungan yang kurang baik hanya karena selalu dilarang-larang, lalu ia juga membunuh seorang laki-laki karena ia merasa kesal dengan laki-laki tersebut.

 

Dalam segi sinetografinya film ini cukup memenuhi standar sinematografi, dengan menggunakan tone warna gekap cenderung hangat (orange) dan dingin (hijau) saat ada adegan flashback. Angle pengambilan gambarnya sendiri juga sudah bagus dan sesuai dengan adegan-adegannya.

Dalam segi sound suara ada beberapa adegan yang suarany tidak begitu terdengar dan sedikit mengganggu focus penonton, namun untuk backsounnya sendiri sudah pas dan bagus serta mendramatisir, sehingga adegan terasa menegangkan.

 

Dalam alur film ini juga sedikit mengingatkan saya terhadap kekerasan yang ada di Indonesia, miris karena nyawa seseorang diremehkan dan dengan gampangnya dibunuh tanpa rasa bersalah. Alur cerita ini juga diambil dari kumpulan-kumpulan cerpen karya Eka Kurniawan, sehingga adegan dan jalan ceritanya pun tidak asing bagi saya.

 

REVIEW Fillm Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

 

REVIEW FILM

NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI (NKCTHI)


Tittle : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)

Rated : Usia 13+

Durasi : 2 jam 1 menit

Genre: Drama, Family

Director: Angga Dwimas Sasongko

Writing Credits :

Marcella F.P. ... (book)

Jenny Jusuf ... (screenplay)

Mohammad Irfan Ramly (screenplay)

Melarissa Sjarief ... (screenplay)

Writers: Jenny Jusuf (script writer), Mohammad Irfan Ramly (screenplay)

Stars: Rio Dewanto, Sheila Dara Aisha, Rachel Amanda, Donny Damara, Susan Bachtiar, Oka Antara, Niken Anjani, Agla Artalidia Chicco Jerikho, Umay Shahab, Muhammad Adhiyat, Sinyo, Nayla Denny Purnama, Alleyra Fakhira Kurniawan, Syaqila Afiffah Putri, Ardhito Pramono.

Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)” merupakan karyaya sutradara Angga Dwimas Sasongko, termasuk film yang memiliki makna mendalam dalam setiap adegan dialognya. Film NKCTHI mengisahkan tentang sebuah keluarga yang menyimpan sebuah ‘rahasia’. Si Sulung laki-laki, Angkasa (Rio Dewanto), perempuan Si Anak Tengah, Aurora (Sheila Dara) dan perempuan Si Bungsu, Awan (Rachel Amanda), kakak beradik yang hidup dalam keluarga tampak bahagia. Namun, setelah mengalami kegagalan besar pertama di tempat kerjanya, Si Bungsu Awan berkenalan dengan Kale, laki-laki pemusik eksentrik yang memberinya pengalaman hidup baru mengenai patah, bangun, jatuh, tumbuh dan ketakutan manusia pada umumnya. Awan, Si Bungsu yang mulai mencicipi dinamika hidup, jatuh dan bangun serta pahitnya gagal sebagai bagian dari proses pendewasaan.

Setelah berkenalan dengan Kale, si pemusik dengan sikap eksentriknya, sifat Awan perlahan mulai berubah. Perubahan sikap Awan mendapat tekanan dari orang tuanya. Imbas dari kejadian tersebut, tiga kakak beradik itu pun mulai memberontak hingga akhirnya rahasia keluarga mereka terungkap yang merupakan sebuah trauma ‘luka’ besar dalam keluarga mereka. Dari sisi penceritaan film NKCTHI memiliki alur multiplot dimana penceritaan dalam film tersebut, selain memiliki cerita utama (dalam film NKCTHI, kisah keluarga terkait kisah orang tua dan ketiga anak mereka), juga memiliki plot-plot terpisah pada masing-masing anak: Angkasa, Aurora, dan Awan, dimana ketiganya memiliki cerita sedih-pilunya sendiri dengan permasalahan yang berbeda.

Dalam film NKCTHI kesedihan terbesar yang menyebabkan trauma dalam keluarga ini adalah kehilangan salah satu anak kembar mereka atau saudara kembar Awan. Saudara kembar Awan tidak dapat diselamatkan sesaat setelah dilahirkan. Melihat anggota keluarganya yang terlalu terlarut dalam kesedihan, dang kepalah keluarga pun mencoba untuk mengambil tindakan dengan cara melarang keluarganya untuk bersikap murung dan mengubur kesedihan yang ada. Selama itu pula mereka mengubur rasa sedih mereka sehingga berdampak pada kehidupan mereka dalam mengelola emosi di setiap permasalahn kehidupan pribadi mereka. Ketegasan sang kepala keluargalah yang menyebabkan keluarganya merasa terkekang dan terlalu diatur, sehingga membawa dampak kurang baik dalam psikis anggota keluarganya.

Penggambaran sang ayah dalam film ini  seperti mewakili pandangan masyarakat selama ini pada system patriaki. Dimana peran laki-laki sangatlah besar dan menjadi dominan dalam menentukan keputusan dalam keluarga. Otoritas yang diberikan sang ayah sangat besar, tak terimbangi dengan istri dan anak-anak.

Plot-plot lain dari berbagai cerita perjuangan suka-duka dari anak-anak (Angkasa, Aurora, Awan) menjadikan film NKCTHI memiliki cerita multiplot yang membuat film mejadi lebih berwarna. Kekecewaan karena sebuah mimpi yang terkubur, tarik-menarik kepentingan antara prioritas urusan pribadi, pekerjaan dan keluarga. Meskipun ketiga kakak-beradik Angkasa, Aurora, dan Awan saling mendukung dan saling melindungi, namun mereka menyadari bahwa kehidupan sosial manusia sesungguhnya secara realitas lebih luas dari itu (bukan hanya antar anggota keluarga). Kehidupan sosial banyak terkait dalam interaksi dengan orang-orang lain di luar keluarga, apakah seorang teman, sejawat, teman dekat atau kekasih dan orang-orang lain yang ada di sekitar mereka.

Film NKCTHI bergenre drama keluarga seperti menyampaikan sebuah pesan kehidupan didalam keluarga, bahwa peran dan posisi dalam keluarga tidaklah bisa diubah dan jika ada perubahan di dalam keluarga tersebut maka akan ada posisi seseorang yang terubah. Sebaiknya dalam sebuah hubungan keluarga menjalin hubungan yang sudah ada dan memperbaikinya sangatlah penting untuk kelancaran hubungan keluarga kedepannya.

Adapun pesan lain yang disampaikan secara tersirat dalam film ini adalah penggambaran suasana yang ditampakkan secara subjektif sesuai dengan latar belakang, pengetahuan dan pengalaman seseorang atau bahkan orang-orang yang juga mengalami hal yang sama.

PENUTUP

Dari kajian analisi isi (content analysis) dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) dapat disimpulkan bahwa film adalah sebuah media yang sangat berperan dalam menyampapikan pesan terutama pesan kehidupan untuk khalayak ramai. dalam dilm ini juga kita dapat mengambil makna bagaimana sebaiknya seorang laki-laki atau kepala rumah tangga menjalankan perannya dengan baik.  

Dalam penggambaran dilm sudah disajikan dengan sangat baik, dari sisi visual gambar yang ditampilkan jernih dan jelas, dari sisi suara audio yang keluar terdengar jelas dan backsound yang digunakan juga sangat cocok dengan alur cerita, pengambilan gambarnya pun tidak membosankan dan terkesan modern mengikuti perkembangan pengambilan gambar film. Film ini tersajikan dengan bagus dan pesan yang ingin disampaikan juga sangat tersalurkan untuk penonton yang meninton film ini.



 

Rabu, 04 November 2020

[REVIEW] DRAMA MUSIKAL "TUTUT INGIN KAYA"

 Review Drama Musikal

TUTUT INGIN KAYA

 

Tutut Ingin Kaya (2019) – Saat pertama kali membaca kata tutut mungkin kita akan langsung berpikir mengenai hewan yang biasa dijual dipinggir jalan dengan rebusan kuah dan tusukan gigi yang digunakan untuk memakan isi dari tutut tersebut, namun drama musikal ini tidak menceritakan tentang fauna kok, tenang saja hehe.

Tutut disini tetap menceritakan tentang kehidupan manusia dengan segala aktivitas, keinginan, dan jalan hidupnya yang penuh lika-liku, serta dibumbui dengan sedikit cerita percintaan. Jadi, ayo kita lanjut dengan review drama musikal ini, yuk.

 

PROFIL DRAMA

Tahun 2019 drama musikal yang menceritakan keinginan sesorang untuk menjadi kaya raya ini berhasil tampil dengan sempurna. Drama musikal karya Sinta Debeturu yang disutradarai oleh Amalia Rosyidah, produksi Institut Teater Cinangka ini juga menggaet artis tanah air, Ramon Yusuf Tungka sebagai salah satu pemeran di dalamnya.

 

PEMAIN DRAMA

Ramon Y Tungka berperan sebagai Dukun, dukun yang memberi tahu dimana harta peninggalan budaya berada di sekitar rumah Tutut.

Eko Chotib berperan sebagai Professor, seorang profesor utusan pemerintah yang ditugaskan untuk mencari peninggalan budaya.

Maisya Zaqiyah berperan sebagai Tutut, seorang gadis miskin yang sangat ingin menjadi orang kaya.

Achong Firman berperan sebagai Azhar, teman masa lalu Tutut yang menaruh hati kepada Tutut sejak lama.

 

SINOPSIS

Tutut (Maisya Zaqiyah) adalah seorang gadis desa yang tinggal sebatang kara di rumah peninggalan kedua orangtuanya. Orangtuanya meninggal akibat kecalakaan mobil yang terjatuh dijurang saat hendak pergi kerumah sakit bersama Tutut dan neneknya yang sedang sakit. Saat diperjalanan menuju rumah sakit, sang bapak berkata bahwa ia sudah menerima lamaran Kepala Desa untuk menjadikan Tutut sebagai istri keduanya. Tutut tidak terima untuk dijadikan istri kedua, ia pun marah dan protes kepada bapaknya namun bapaknya berkata bahwa ia menerima lamaran itu agar anaknya dapat hidup dengan layak dengan seseorang yang kaya raya . mendengar penuturan sang bapak Tutut semakin merasa kecewa, karena yang ia mau hanya kebahagiaan dalam pernikahan, tidak harus bergelimang harta. Sang bapak semakin marah mendengar ucapan Tutut, perselisihan dalam mobil tidak dapat dihindari lagi, Tutut dan bapaknya semakin meninggikan nada bicara mereka sampai mobil yang mereka tumpangi kehilangan kendali dan masuk kedalam jurang yang dalam. Hanya Tutut yang selamat dalam kejadian itu, dengan rasa sakit disekujur tubuh Tutut bangkit dan melihat keluarganya terbujur kaku dengan darah. Sejak saat itulah ia bersumpah kepada dirinya sendiri bahwa ia harus menjadi kaya apapun caranya, sesuai keinginan terakhir mendiang bapaknya.

Disisi lain pemerintah memberikan pemberitahuan kepada seluruh rakyatnya untuk mencari peninggalan budaya yang tertinggal disekitar daerahnya agar bisa dijadikan cagar budaya negara. Setelah kecelakaan yang menewaskan keluarganya, Tutut menjadi seorang gadis yang sombong, ia menjual beberapa tanah peninggalan bapaknya untuk membeli barang-barang mahal yang akan ia pakai dan memamerkannya kepada orang-orang. Namun semua itu hanyalah topeng agar ia terlihat baik-baik saja dihadapan orang-orang yang membicarakan dan merendahkannya.

Sampai suatu saat Tutut merasa sudah tidak bisa hidup susah terus menerus, ia pun mendatangi seorang Dukun (Ramon Y Tungka) untuk memberikannya kekayaan dalam waktu singkat. Setelah mememnuhi persyaratan yang diberikan oleh dukun itu, ia pun diberi tahu untuk menggali salah satu lokasi yang ada di sekitar rumahnya yang terdapat sebuah harta karun yang sangat berharga dan bernilai. Mendengar ada harta karun didekat rumahnya ia pun langsung menggali lokasi yang diberitahu oleh dukun tadi, setelah menggali cukup dalam Tutut berhasil menemukan sebuah candi kecil yang terbuat dari emas dan langsung menyimpannya untuk ia jual nanti.

Setalah beberapa waktu mencari dan menanti seseorang yang bisa membantunya menjual candi miliknya itu, akhirnya Tutut bertemu dengan Azhar (Achong Firman) teman lamanya yang sempat menghilang setelah menyatakan perasaanya pada Tutut. Azhar masih mengingat Tutut dengan baik dan juga masih menyimpan perasaan yang sama sejak dulu, Azhar rela membantu Tutut mencarikan pembeli dari luar negeri agar candi milik Tutut dapat dijual dengan harga tinggi tanpa ketauan oleh negara karena sudah menjual harta peninggalan budaya yang sedang dicari itu.

Profesor yang mencari candi peninggalan budaya baru mengetahui jika kemungkinan besar harta peninggalan budaya yang ia cari berada disekitar rumah Tutut yang sesuai dengan jalur dinasti sesuai yang ia teliti. Prefesor menemui Tutut untuk meminta izin melakukan pencarian dirumah Tutut, namun profesor merasa aneh karena Tutut berpenampilan berbeda dari sebelumnya.  Ia terlihat menggunakan barang-barang mahal dan membawa koper besar seperti akan pindah jauh. Profesor bertanya kepada Tutut tentang tujuan awalnya menemui Tutut dan dengan mudahnya Tutut memberikan rumahnya untuk dibongkar dan dijadikan tempat pencarian. Tutut pun pergi keluar negeri bersama Azhar dengan menggunakan uang hasil penjualan candi, namun semua itu tidak bertahan lama. Pihak kepolisian menangkap mereka dan mengetahui perbuatan jahat mereka yang menjual barang ilegal milik negara, dengan itu Tutut dan Azhar pada akhirnya ditangkap dan dihukum pidana selama 20 tahun.

OPINI REVIEW

                Dalam tayangan drama musikal ini penonton sangat dibuat takjub dengan keapikan tata panggung dan lighting panggung, serta alur cerita yang sangat apik dimainkan oleh para pemeran. Namun sangat disayangkan saat penampilan musikalisasinya suara pemain yang bernyanyi tidak terlalu terdengar dan tertimpa oleh instrumen musik. Mungkin kedepannya pemeran yang bernyanyi bisa menggunakan Mic agar suaranya terdengar dan tidak tertimpa oleh suara musik.

Untuk keseluruhan penampilan drama ini sudah sangat bagus dan sesuai ekspetasi penonton.

KESIMPULAN

                Dari drama ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa hidup bukanlah melulu tentang harta, namun juga tentang kebahagiaan. Jangan terlalu mengejar harta apalagi tanpa kerja keras dan menggunakan jalan instan, pada akhirnya itu tidak akan berjalan baik dan meruikan diri sendiri. Semoga setelah menonton dan mereview drama Tutut Ingin Kaya ini kita semua dapat mengambil pelajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Jumat, 17 April 2020

5 Years Later, so long time right?

Bismillahirrahmaanirrahim..

Hai apa kabar? :)
Sudah lama banget ya saya tidak melanjutkan cerita-cerita saya di blog ini, maaf karena sudah lama tidak menulis lagi.

sekarang Insyaallah saya akan mencoba untuk lebih sering menulis lagi :)
saya ingin menulis keadaan saya sekarang, karena sudah lama tidak memberi kabar untuk kalian hehehe. sudah 5 tahun loh, banyak banget hal-hal yang sudah saya lewati dan banyak cerita yang sudah saya alami.
Sooo, let's begin with informal language! :D


Oke, karena banyak banget cerita yang udah lewat-lewat ituu, jadi kita bagi poin poinnya aja ya. Biar gak lupa juga hehehe XD
Pertama tentang tahun ke 2 setelah lulus SMA, terus krisis jati diri di tahun selanjutnya, lalu memulai hal baru, mencoba lebih kenal dengan diri sendiri, pilihan untuk masa depan.
Naaahh kira-kira itu yang akan gue bahas sekarang ini. biar gak makin panjang, kita langsung aja cerita. Cuuss!

Oh! kayanya gue harus perkenalan dulu ya, biar nanti nyambung sama ceritanya. siapa tau nanti ada yang baca blog ini dan dia belum kenal gue sebelumnya ^^ hai new readers! hehe semoga suka ya baca cerita gue ;)
Oke, jadi gue dapet nama dari orangtua gue Ely Minaliawati, sampe sekarang nama gue masih sama kok dan gak mau gue ganti juga si hehe. Gue lahir dari rahim ibu gue, katanya si waktu itu abis lebaran dan gak lama gue lahir makanya nama gue ada Minal nya, yaudah gue percaya aja deh sama ibu gue. Di akte kelahiran gue lahir di Jakarta, 31 Agustus 1997, padahal gue lahir jam 1 malem dan artinya itu udah ganti hari, jadi harusnya ulangtahun gue tuh tanggal 1 September. Berhubung gue anaknya gak banyak nuntut, yaudah gue terima aja ulangtahun gue di majuin sehari, gapapa kok aku cepet tua sehari, aku ikhlas :') Insyaallah gue perempuan tulen, gak perlu diragukan lagi, dan gue anak perempuan terakhir di keluarga gue. muehehehe.

Jadi, setelah gue lulus SMA tepatnya tahun 2016, gue langsung melanjutnya pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ushuludin (STIU) di daerah Bangka, Mampang. Di kampus ini gue belajar Bahasa Arab dari nol, karena nanti saat perkuliahan dimulai, bahasa pokoknya itu full Bahasa Arab. jadi selama satu tahun gue belajar bahasa, dan setelahnya baru gue masuk hitungan semester 1.

Tapi sangat amat disayangkan karena di tahun kedua gue lulus SMA, tepatnya saat gue masuk semester 1 disini mental gue belum siap 100% buat nerima pembelajarannya. gue sempet ngga bisa ngikutin pelajaran di kelas dan gak paham apa yang harus gue perbaiki. dipertengahan semester gue berusaha untuk bangkit dan mencoba untuk mengejar ketertinggalan gue, sampe gue memutuskan untuk berhenti dari semua aktifitas ngajar gue. karena saat itu gue megang beberapa tempat untuk ngajar, dan gue berpikir mungkin setelah gue ngelepas aktifitas yang banyak itu gue bisa lebih fokus belajar. tapi ternyata salah, gue semakin stres dan bingung harus apa. sampe ahirnya gue udah minta tolong temen buat belajar bareng, gue udah berusaha belajar sendiri dirumah, gue udah merenung, dan gue udah konsultasi sama temen-temen gue.Disini gue mulai ngerasain yang namanya krisis jati diri, gue bingung maunya gue apa, gue harus apa, gue harus gimana, kenapa gue kaya gini, gue bener-bener stres banget banget bangettt saat itu. sampe akhirnya gue berpikir, gue gak bisa terus-terusan kaya gini, waktu terus berjalan. gue ga boleh buang-buang waktu dengan stuck gak ada perubahan kaya gini. dan saat itu gue mengambil keputusan besar untuk berhenti dari kampus gue dan gue langsung diskusiin sama orang tua gue, kakak gue, dan orang-rang disekitar gue. karena saat itu perkuliahan baru masuk semester ganjil, jadi belum ada kampus yang buka pendaftaran. dan gue memutuskan untuk mencari aktifitas lagi sambil nunggu pembukaan pendaftaran baru, akhirnya gue kerja jadi admin di salah satu toko baju online sambil memikirkan tujuan gue selanjutnya dan jurusan apa yang bener-bener mau gue ambil.

Jelas dong gue gak mau membuat keselahan dengan jatuh di lubang sama, jadi kali ini gue bener-bener mikir dengan mateng dan persiapan kedepannya. gue inget banget disaat-saat ini gue banyak intropeksi diri, gue banyak berpikir tentang kesukaan gue, bakat gue, keinginan gue. dan gue mulai hal baru dengan melakukan hal-hal yang gue suka mulai dari jalan-jalan di taman, belajar foto dengan kamera DSLR (punya orang wkwk), belajar ngambil dan ngedit video. semuany gue coba, karena dulu gue pernah iseng ikut lomba video di satu komunitas dan menang dengan video terfavorit, jadi gue mencoba untuk memperdalam kesukaan gue disitu. oh..ngomongin ttg video gue itu, itu ada di youtube komunitas gue dan udah lama banget juga, gue ga mau ngasih liat wkwkwkwk maap maap aja nih ya :P

akhirnya setelah banyak pertimbangan gue memutuskan untuk masuk Jurusan Sastra Indonesia di salah satu kampus swasta di daerah Pamulang. kenapa gue gak pilih multimedia, atau komunikasi aja? karena pertama di kampus itu gak ada jurusan itu, kedua gue suka nulis, ketiga gue berniat untuk ngajarin orang luar negeri belajar bahasa indonesia entah nanti gue ngajar diluar atau di dalam negeri, dan alasan lainnya karena dari sastra indonesia ini juga masih nyambung buat jadi reporter, copywriter, dan hal lain yang masih nyambung sama kesukaan gue di bidang video.

Alhamdulillah seiring dengan berjalannya waktu gue semakin paham dan banyak belajar tentang minat bakat gue. gue semakin aktif buat ikut lomba-lomba video, makin kenal banyak temen yang punya kesukaan sama kaya gue. semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan, semakin dewasa dalam berpikir kedepannya.

Senin, 30 November 2015

ROPERSA part1

Bismillahirrahmanirrahim..

Halloo…. ^^
Apa kabar? Baikkan? Baik donggg, kalo gak baik mah gak mungkin blogwalking.. hehehe
Kali ini gue mau berbagi kisah tentang asal usul terbentuknya ROPERSA nih. Soalnya banyak banget orang yang nanya tentang awal mula ROPERSA kebentuk. Gak mungkin juga kan gue ceritain kemereka satu-satu dengen cerita yang puanjaaaangg banget gini..
Naah biar adil dan gak kekurangan kisah sedikitpun akhirnya gua putuskan untuk menceritakannya disini :D oke kan ide gue hahaha

Oke kita mulai dari pertama kali gue masuk sekolah dulu nih ya hahah seriusan nih cerita asal mula ropersa itu dimulai dari gue baru masuk sekolah di SMA Perguruan Rakyat 1, waktu itu gue masuk pas bulan Ramadhan dan masa orientasi gue langsung dihubungkan dengan pesantren kilat yang waktu itu kebetulan pengisinya udah gue kenal sebelumnya. Yup! Beliau masih muda, aktif di setiap kegiatan pelajar dan salah satu guru gue di tempat gue menuntut ilmu agama deket rumah gue.

Sesudah 3 hari berlalu dan kegiatan belajar mengajar dimulai, gue inget banget waktu itu pelajaran Bahasa Arab yang gurunya asiiik,seru + lucu abis. Kita biasa manggil beliau dengan sebutan Pak 11M alias imroni alias imron alias iim hahaha kebanyakan nama yee! XD

Lanjuuut, terus sesudah pertemuan beberapa kali dengan pak iim dan udah mengamatinya dengan seksama akhirnya gue beraniin diri buat nanya ke pak iim tentang ini.
 “pak disini sebenernya ada Rohis ga si? Ko waktu itu saya liat di brosur ada, tapi pas demo eskul ko gak ada ya?” Tanya gue.
“masa sih?” jawab singkat pak iim.
“iya pak, saya udah Tanya kaka kelas juga katanya ada tapi ga jelas” dengan nada bersemangat.
“ oh gitu ya? Setau saya si rohis disini ada tapi gak terlalu aktif.” Jelasnya dengan ekspresi wajah tak berdosanya.
“yaah,terus gimana dong pak? Saya kan mau masuk sini gara-gara ada eskul rohisnya.” Serius gue jawab begini.”
“setau saya rohis disini udah fakum kurang lebih 3 tahun, yaudah kalo gitu kamu aktifin aja rohis disini.”

(Waaaah denger kata-katanya yang itu tuh yang bikin gue merasa semangat pake banget dan merasa tertantang *muka ambisius)
 ceritanya gue lanjut nanya nih ke pak imron.
 “lah iya pak, masa saya sendirian?”
“oh tenang, nanti saya suruh yang lain buat bantuin kamu. Tapi kamu cari dulu orangnya, siapa aja yang mau ikut rohis.”
“sip pak sip” singkat, jelas, padat.

Terus singkat cerita niiih, jadi pas pelajaran bahasa arab pak iim ngajak anak kelas X-MIA2 (kelasan gue) buat dapet nilai bahasa arab tambahan yaitu dengan cara mereka ikut Rohis. Dan luar biasanya respon mereka langsung positif,yaaa walaupun ada adegan ngecengin pak iim gitu deh hahaha maklum gurunya rada kocag gitu. akhirnya dengan semangat 45, temen-temen gue pun ikut serta buat mengaktifkan Rohis. Awal mula kita dapet bimbingan dari pak iim, gimana cara awal kita buat aktifin rohisi disini. Pertama, kita bikin kelompok yang diisi dengan beberapa orang dan dibimbing sama guru buat ngajarin kita tentang agama gitu. Dan pak iim nyaranin yang jadi pembimbing kita itu pengisi acara pas kita MOS yup! Kita sebut aja namanya ka Furqon, dan akhirnya pak iim dan gue ngehubungin ka furqon buat mengkonfirmasikan apakah beliau bisa atau nggak buat jadi pembimbing kita di rohis.

Daaaan, Alhamdulillah atas kehendak dan Ridho Allah swt, ka furqon pun bisa dan bersedia buat jadi pembimbing kita. Setelah fix semuanya, akhirnya kita fixin buat pertemuan pertama Rohis kita itu hari sabtu sesudah pulang sekolah. (waktu itu sekolahnya masih sampe hari sabtu -.-)
Pertemuan pertama kita masih masa-masa perkenalan dan penjelasan tentang Rohis itu apa,di rohis ngapain aja dan ada apa aja. Berlanjut kepertemuan kedua, ketiga dan seterusnya, sampai akirnya ka furqon nanya.
“ly, ini sebenernya rohis YPR udah legal atau masih illegal sih.”
Hahaha dan gue pun bingung mau jawab apa -.-) akhirnya gue jawab jujur tuh.
“gak tau deh ka, pak iim gak ada omongan lagi”
“coba deh Tanya pak imron, gimana kejelasannya.”
Akhirnya gue dan temen-temen gue pun menghadang pak iim sesudah pelajarannya *menghadang bahasanya, kaya polisi ngejar apaan tau hohoho
Dan setelah diskusi dari hati kehati hahaha *mamah dedeh kali aaah. Ternyata eh ternyata rohis yang udah kita jalanin beberapa kali pertemuan ini masih illegal ternya gaaaiiisss ._.

Haduuuuh pening pala hayati.. dan dipertemuan selanjutnya kita omongin bareng ke ka furqon tentang status rohis kita. *jeng jenggggg. Dengan muka flatnya ka furqon pun ikut bingung dan berfikir sejenak.
Jegerrrr.. Akhirnya dia pun menyalurkan ide briliannya, dia ngasih ide buat jadiin rohis kita jadi legal dan diakuin sama pihak sekolah yaitu dengan cara bikin acara LAUNCHING ROHIS.

Hari itu juga, waktu itu juga, dan disitu juga kita langsung bahas acara perdana kita yang bakal bikin sekolah ngakuin dan meresmikan kalo ROHIS ITU ADA. Mulai dari tema kita tentuin, tanggal, publikasi, target peserta, komsumsi, DANA, PENGISI ACARA dan PERIZINAN. Kenapa tiga hal itu gue gedein tulisannya? Karna disitu nilai perjuangan kita...

Jangan kemana-kemana terus baca lanjutannya yeee ;)

Depok, 30 Oktober 2015
dimalam yang sunyi 

-EM











Selasa, 30 Desember 2014

Leadership Survival Camp #1

Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji bagi Allah karena
atas rahmatnyalah kita masih diberikan nikmat sehat dan nikmat waktu luang yang
sangat berharga hingga saya masih diberi kesempatan untuk berbagi cerita disini
dan teman-teman yang dengan senang hati mau membaca cerita saya :) Salawat serta
salam semoga Allah sampaikan pada baginda besar yang mengantarkan para umatnya
dari jaman jahiliyah sampai ke jaman yang terang benerang, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, karna
atas perjuanganyalah kita dapat merasakan kedamaian,dan kenikmatan beragama.

Kali ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman baru
saya mengikuti acara Leadership kemarin.
Tepatnya Jum’at,24 Oktober 2014 bertempat di D’CAMP alam
madani Lembang-Bandung, Jawa Barat.Sebelumnya saya tau berita tentang acara ini
dari salah satu akun Rohis di media sosial, dari sini saya tau bahwa ‘Rumah Rohis’
 akan mengadakan acara LEADERSHIP
SURVIVAL CAMP yang akan diikuti oleh semua anak  rohis di Nusantara.


 H-2 sebelum
pendaftaran ditutup saya masih ragu untuk mengikuti acara ini, karena keuangan
yang belum ada bayangan sama sekali. Tepatnya H+1 sesudah pendaftaran ditutup
dan dibuka kembali untuk pendaftaran sesi ke 2 tidak buang-buang waktu lagi
saya langsung mendaftarkan diri untuk ikut LSC#1. Alhamdulillah dapat nomor
urut 105 setelah nama tercantum dan melihat banyak anggota rohis dari berbagai
daerah,sayapun berfikir untuk mengajak teman-teman Rohis di sekolah saya,  Alhamdulillah ada teman saya yang mau ikut
berpetualang dengan saya hehehe dan dia pun juga ikut mendaftar,selisih hanya
dua hari dia mendapat nomor urut 147.
 #MENUJU LSC
H-1 saya dan teman saya mulai panik untuk perjalanan
besok,kita baru sadar kalo salah satu diantara kita nggk ada yang tau jalan ke
bandung, berhubung kami biasa main di kampung sendiri dan karena ini kali
pertama kita jalan ke daerah lain, soalnya kalo ada acara ke luar daerah pasti
karena acara dari sekolah, selebihnya jarang banget jalan sampe ke luar daerah
:D malemnya baru kita sepakatin dengan pembina Rohis, dan akhirnya tercetusnya
sebuah kesepakatan bersama #MasyaALLAH :D
Sesuai kesepakatan kita kumpul di terminal Depok jam 7pagi,
dan naik bus “MGI”, dengan uang seadanya dan disesuaikan dengan ongkos perjalan
kesana dengan semangat kamipun melangkah pasti disertai restu orangtua. Sekian
lama menunggu di Bus akhirnya Bus kitapun jalan pukul 08.30.
Setelah kurang lebih 5 jam
perjalan kita sampai di terminal bandung. Alhamdulillah ternyata perjalanan
kurang berjalan mulus, karna pas sampe di terminal bandung sepatu yang saya
pakai mengalami tragedi :D dan sayapun mencari pedagang yang jual lem untuk
bembetulkan sepatu saya heheh tapi sayang di terminal bandung saya gak ketemu
lem akhirnya dengan sepatu yang begitu adanya saya,teman saya dan pembinapun
melanjutkan perjalanan ke Lw.panjang, sesampainya disana tepat sesudah sholat
jum’at selesai kamipun memutuskan untuk sholat dzuhur di jam’a qosor, Alhamdulillah
sesuda sholat saya menemukan penjual lem :D dan untuk sementara waktu sepatu
sayapun terselamatkan. Dari Lw.panjang kami melanjutkan perjalanan menuju ke
pasar lembang dengan bantuan pak polisi yang kami tanya tadi,kamipun diberitahu
angkutan umum yang harus kami tumpangi,sesudah sampai di pasar lembang kami
masih harus mencari angkutan yang menuju ke lokasi yang kami tuju. Dan angkutan
terakhir yang kami tumpangi kalo gak salah warnanya kuning dan abang supirnya
itu sudah agak berumur, dalam bayangan kami sedikit lagi kami bisa sampai di
lokasi tapiiiii ternyata perjalanan belum usai. Kami masih harus melewati jalan
yang terjal,belubang  dan tanjakan yang
istimewa banget. Untung abang angkot yang kami tumpangi sudah jago heheh jadi
jalan laju angkotnya mulus banget tanpa ada rasa gajlukkan sedikitpun :D saya duduk tepat di belakang abangnya,
tadinya saya mau tanya dimana kita bisa turun umtuk ke lokasi LSC#1 tapi abangnya
lagi serius nyupir. saya pun ikut santai sambil melihat-lihat jalan dengan muka serius melihat ke arah jalan dan so stay cool.
akhirnya ibu-ibu yang satu angkot bertanya pada saya dan teman saya “mau turun
di NF ya dek?”dengan kompak saya dan teman saypun menjawab” iya bu”. Spontan ibu-ibu tadi teriak ke abang angkot tadi “kiri kang!!” dengan muka bingung
kami pun berterimakasih sama si ibu dan langsung turun. Alhamdulillah untung ada
ibu-ibu yang nanya tadi,jadi kami gak terlalu jauh kelewatannya.
Alahmdulillah kita sampai di
depan NF sesampai disana kami mampir dulu ke warung makan yang ada di depannya.
Dan sesudah mengisi perut kami melanjutkan perjalanan, tadi pas diwarung
pembina kami sempat bertanya lokasi LSC#1 daaan Alhamdulillah sesuatu
banget :D ,ternyata perjalanan belum usai sampai disitu. Jadi dari tempat NF tadi
kami masih harus berjalan kedalam dengan tas yang lumayan berat dan
sesekali kami harus berhenti. Di perjalanan kita bertanya lagi sama
akhwat-akhwat NF yang lewat hehe ternyata sedikit lagi sampai *alhamdulillah.
Setelah sampai di lokasi yang di kasih tau sama akhwat-akhwat NF tadi
Alhamdulillah akhirnya ketemu gerbang, daan ternyata sesudah masuk dari gerbang
tadi kami masih HARUS berjalan menjelajahi turunan yang gak kalah istimewanya
sama tanjakkan angkot tadi *Masyaa ALLAH. Setelah sampai di gerbang ke2 mulai
terlihat poster LSC, tidak lupa kita untuk berfoto-foto :D ,dan setelah masuk
gerbang Subhanallah walhamdulillah
walaillahailallah wallahuakbar
masih ada turunan yang amazing lagi ternyata pemirsah
*kita bisa kita pasti bisa. Sesampainya di bawah ternyata masih sepi baru ada
beberapa peserta dan kitapun langsung berkenalan serta tidak lupa saya mengelem
dan menjemur sepatu saya yang terkena tragedi tadi hehehe.

       ini jalan masuk sesudah dari gerbang terakhir- ini jalan yang harus di lewati sesudah dari gerbang1

#KEIKHLASAN
Sesudah sampe di lokasi dengan
perjalanan yang tak terlupakan. pembina kami izin pulang ke jakarta setelah
istirahat beberapa menit *SubhanAllah banget, sebenernya gak tega juga lihat perjuangan
pembina kami yang dengan ikhlas mengantar kami sampai kelokasi dan langsung
pamit pulang lagi ke jakarta :’) tapi kami hanya bisa berterimakasih dan berdoa
supaya beliau sampai dengan selamat sampai ke jakarta lagi.

#LSC DIMULAI
Sesudah menunggu lumayan lama,
tepat jam 4 sore peserta sudah banyak berdatangan dan panitia pun sudah mulai
kelihatan :D karena banyak peserta yang baru dateng kami pun diberi waktu untuk
berkenalan satu sama lain. Setelah itu kami disuruh berbaris menghitung untuk
pembagian kelompok, saya pun sekelompok dengan teman-teman yang luar biasa
banget. Saya dan kelompok saya sepakat untuk menamai kelompok kami ‘HASNA’ dan
dengan jargon “hasnaaa, meong, ALLAHU
AKBAR!!”

 waktu sudah menunjukkan waktunya sholat magrib kami pun dengan
serempak menuju ke musholah yang ada di bawah tempat kemah kami. Setelah sholat
kami disuruh kumpul lagi sesuai kelompok masing-masing,dan disuruh membawa
peralatan
1.  Makanan1x makan                       5.kupluk/topirimba         9.  Dan sarung tangan                   
2.  Garam                                          6.Tali pramuka
3.  Pisau                                            7.  jas ujan/koplo
4.  Lampu badai/senter                     8.  botol kosong

Selebihnya barang barang ditinggal di pos panitia dan kami pun di persilahkan membuat tenda dan api
unggun sendiri sesuai kelompok. Disni ilmu pramuka berjasa banget, jadi kami
mulai membuat tenda dari jas hujan dan tali pramuka yang kami bawa tadi untuk
tidur malam ini dan sebagian lagi mencari kayu untuk membuat perapian. Malam
sudah menyapa,sekitar jam 10an tenda kami pun akhirnya jadi, dan perapian sudah
menyapa menghangatkan tubuh yang mulai kedinginan. Dengan membentuk lingkaran
mengelilingi perapian kamipun memaka makanan 1x makan yang disuruh bawa tadi,
selesai makan makan kami pun menunggu api mati baru kami bergegas tidur dengan
beralaskan rerumputan dan diselimuti dinginnya suhu disana saya pun hanya bisa
bertahan tidur didalam tenda samapai jam 1, saya memutuskan untuk keluar tenda
dan ternyata banyak teman-teman yang merasakan kedinginan memutuskan untuk
keluar tenda. Akhirnya kami pun menuju pos yang ada di bawah, di pos terasa
sedikit hangat dibandingkan di tenda karena di pos terdapat lampu. Disitu saya
melihat teman saya, ternyata dia sudah duluan merasakan kedinginan dan terlelap
di pos, saya pun mencoba tidur di pos tapi tak kunjung lelap. Akhirnya teman
saya pun terbangun dan kami pun berbincang-bincang di tengah malam diselimuti
dinginnya suhu disana. Setelah beberapa lama kami berbincang kamipun mulai
merasakan ngantuk, akhirnya kami mencoba tidur di bawah pos sambil nyendek di
tiang-tiang pos tidak lama sesudah merasakan sedikit kenikmatan tertidur
terdengar suara adzan subuh, saya dan teman sayapun langsung bergegas ke
musholah u ntuk sholat subuh.
Pagi menyapa keriangan mulai
terasa, kami dikumpulkan perkelompok dan melanjutkan acara yaitu outbound dari
beberapa games yang ada kami dapat menyimpulkan bahwa kekompakkan dan
kepercayaan dalam sebuah kelompok itu sangatlah penting. Satu demi satu
permainan dan point pun terkumpul, selesai outbound  kami dipersilahkan membeli peralatan makan
denganpoint yang didapat dari games-games tadi, dan kelompok kami pun memilih
untuk membeli:
1.       Saringan ikan
2.       Bajigur
3.       Minyakgoreng, dan
4.       Beras
Selesai berbelanja tadi kam
di persilahkan untuk membenahi tenda dan mencari makanan dan memasaknya
sendiri, saya dan kelompokpun berunding untuk membagi tugas mencari bahan-bahan
makanan yang bisa dimakan. Ada yang mencari ikan di danau, mencari cabai di
bukit, mencari kayu bakar, mencari bambu untuk memasak nasi, dan mencari tomat
di belakang bukit. Saya kebagian mencari ikan di danau ber2 dengan teman
sekelompok saya. Dengan jaring kecil tadi kami pun mengikatnya dengan bambu
agar memudahkan untuk mencari ikan tanpa nyebur ke danaunya, tapi ternyata
tidak semudah kebayangannya yang ada jaring kami hanya membawa batu-batu kecil.
Saya dan teman saya pun memutuskan untuk terjun langsung ke dalam danau seperti
yang lainnya. Dan Alhamdulillah dapet udang sama ikan kecil hehe ^_^
Dengan penghasilan yang kami rasa
sudah cukup banyak karena tidak dapat lagi akhirnya kami pun kembali ke markas
yang sudah di sepakti tadi, dibawah pohon menghadap kali dan bukit dengan suhu
yang masih agak dingin kami mulai memasak hasil pencarian yang tadi sudah
didapat. Alhamdulillah salah satu teman kami dapat labuh yang lumayan
besar,akhirnya kami memasaknya dengan kelompok lain yang punya panci hasil
belanja dari point outound tadi,karena kelompok kami kehabisan panci untuk dibeli
XD. Dengan nasi yang masih belum terlalu mateng tapi kami harus segera
berkumpul lagi sesudah dzuhur nanti, kamipun memakan nasi dan ikan-ikanan yang
tadi sudah dibakar dan kentang yang sudah kami bakar juga dan dibagi rata
supaya kebagian semua. Sesudah sholat dzuhur kami semua berkumpul dan
melanjutkan acara yaitu apel pagi, sesudah perkenalan panitia dan penjelasan
acara ini terbentuk kami pun di ajarkan cara bertahan hidup dengan memakan
ikan, kami ditunjukkan cara memotong dan membuang bagian ikan yang tidak bisa
dimakan. Ternyata sesudah memperhatikan caranya tadi kami disuruh langsung
peraktek dan memakannya mentah-mentah di depan panitia satu persatu.  *beeeeh kebayang dong amisnya gimana :3

Seusai menyantap ikan segar tadi
kami di suruh bergegas dan membawa alat-alat yang semalem kami pakai untuk
tidur. Ternyata kami dibawa menjelajah
ke atas gunung. Beberapa kali kami berhenti di dekat sumber air, dengan
botol kosong yang kami bawa tadi, kami pun mengambil air dari sungai-sungai
yang ada untuk menghilangkan haus. Dengan perjalanan yang menanjak dan jauh
saya dan teman saya tadipun bertemu dan melanjutkan perjalanan sambil
berbincang-bincang menikmati pemandangan yang indah *masyaALLAH.
Dengan perjalanan yang jauh dan
tak lupa dihiasi bebrapa kali kesasar akhirnya kamipun sampai di hutan yang
penuh pohon besar dan rerumputan yang tinggi-tinggi, kamipun langsung
mendirikan tenda kembali untuk tidur malam nanti dan mencari bahan-bahan
makanan untuk dimakan malam ini. Kamipun menemukan singkong dan kentang dari
perkebunan yang ada disekitar tenda, Alahmdulillah masih ada sisah labu tadi
siang. Sesudah mendirikan tenda dan menemukan bahan-bahan makanan waktu sudah
menunjukkan waktunya sholat magrib. Dengan sumber air yang ada di sekitar tenda
kamipun berwudhu di situ dengan jarak antara ikhwan dan akhwat tidak terlalu
jauh namun dipisahkan dengan jembatan dan pepohonan. Lantunan-lantunan ayat
suci mulai terdengar dari segerombolan ikhwan yang sedang sholat berjama’ah,
dan akhwat yang sholat dekat tendanya masing-masing. Sesudah sholat kami mulai
membakar kembali bahan-bahan makanan yang kami punya tadi, dan dengan hangatnya
bajigur yang menghangatkan suasana :D sesudah makan kami dikumpulkan dekat
tenda panitia untuk berdiskusi dan mendengarkan cerita-cerita tentang bertahan
hidup dihutan, tanpa sadar saya   dan beberapa teman-teman terlelap sejenak
hehe. Akhirnya seusai cerita-cerita tadi tibalah waktunya untuk tidur,ternyata
suhu di hutan tidak terlalu ekstrim dibandingkan dengan suhu di tempat awal
kami bermalam. Waktu sholat subuhpun menyapa, terdengar suara adzan dari salah
satu peserta ikhwan, dan kamipun langsung menuju sumber air untuk mengambil
wudhu dan mengisi cadangan air yang hampir habis. Mentari bersinar dengan
indah, semua peserta bergegas merapihkan tenda dan mulai datang makanan-makanan
dari peserta lain yang bertugas memasak dari kelompoknya masing-masing
*Alhamdulillah begitu indah ukhuwah itu

Dan keesokan harinya kami
bersiap-siap untuk turun dan kembali ke best camp, tapi sebelumnya kami harus
membersihkan jejak-jejak dan alat-alat kelompok kami yang kami bawa sesudah itu
kami dikumpulkan untuk sesi foto-foto *ajang narsis :D mulai dari perkelompok,
per akhwat wa ikhwan, dan perdaerah.

Tapiiii sesudah itu kami gak langsung turun
begitu aja, disini momentum yang paling berharga dimomen ini kami semua
diajarkan untuk menjadi seseorang yang jujur, seorang muslim yang memang teguh
kejujuran, seorang pemuda dan penerus bangsa yang terus menjunjung arti sebuah
kejujuran. Disini kami dibuat berfikir dan menangis “bagaimana bisa penerus
bangsa, seorang anak rohis menjadi seorang pembohong!! Bahkan untuk mengikuti
aturan yang sangat mudah dan sedikit saja banyak aturan-aturan yang kalian
langgar” kurang lebih begitu ucapan salah seorang panitia yang sangat saya
ingat :’) seusai perenungan tadi kami masih harus melaksanakan satu tantangan
yaitu MAKAN CACING TANAH *woooww kebayang juga nggk buat makan cacing, dan ini
harus dimakan didepan panitia. Hmmm, megangnya aja udah jijik menggeliat-menggeliat
gimanaaaa gitu :D apalagi dimakan *ueeek, tapi disini kami di ajar untuk
bertahan hidup dan mau gk mau kami harus makan cacing itu. Okeee tantang itu
sudah berhasil dilewati,tapi ada salah satu peserta yang bener-bener gak kuat
buat makan cacing akhirnya dia gak berhasil melewati tantangan ini. Seusai
makan cacing akhirnya kita turun, tapi kami gak langsung ke best camp ternyata
masih ada lagi tantangan yang harus kami lewati yaitu mencari Harmis (kerang)
di rawa yang banyak daun hijau dan air yang ternyata berrrr dingin banget. Hanya
beberapa orang yang dapet harmisnya, dan sesudah itu kami harus mempertahankan
gelar keberhasilan mengikuti acara ini, dan salah satu yang jadi kenangan dalam
cerita saya yaitu peserta tadi gak makan cacing, kali ini dia harus memakan
harimis secara mentah-mentah dan masih fresh dari rawanya langsung. Alhasil
demi kami semua, demi kelulusan kami mengikuti acara ini dia pun memakan harmis
itu mentah-mentah :’) terimakasih saudari ku, perjuanganmu sungguh mengesankan.
Dari situ kami sudah remi menjadi angkatan pertama yang lulus dalam acara LSC#1
ini, dan mendapat gelar HARMIS RAWA. Yaaa itulah nama yang penuh makna untuk
angkatan pertama ini dan kamilah harmis rawa itu
dengan bangga dan penuh haru kami memegang nama yang penuh cerita itu :”)


#SESI PULANG \(^_^)/
Acara penutupan,sambutan dan
foto-foto bersama seluruh peserta dan panitia kami pun diperbolehkan untuk
bersiap-siap pulang. Saya dan teman saya pun tidak mau kehilangan momen ini
begitu saja, dengan pasti kami mengambil beberapa foto di titik-titik
pemandangan yang sangat indah hehe, oiya sebelum kami pulang kami ketemu temen
baru yang ternyata satu arah sama kami hehe alhamdulillah nambah temen pulang
:D sesudah bersih-bersih dan merapihkan alat bawaan kami langsung bergegas
pulang dan menaiki anak tangga yang kami lewati pertama kali waktu kami pertama
kali dateng. Tapi sebelum sampe digerbang ada salah satu panitia yang
menanyakan kami dari daerah mana, dan ternyata kaka panitia itu pun satu arah
juga dengan kita dan ngajak pulang bareng-bareng ^^ akhirnya dengan senang hati
kamipun kami mengiyakan. Ternyata kaka tadi gk tau jalan menuju ke jakarta,
tapi alhamdulillahnya kami di ajakin bareng sama kaka panitia lain sampai ke
pasar lembang *alhamdulillah gak jalan terlalu jauh kaya pertama dateng heheh
Dan kami pun naik angkot sama
seperti kami menuju ke lokasi kemarin tapi sayang di tengah jalan terjebak
macet dan abangnyapun memilih lewat jalan alternatif yang lumayan jauuuuh,
dengan muka ngantuk dan panikpun saya dan teman saya bertanya-tanya dengan
sedikit bisik-bisik. Kami takut kami salah angkot dan menyusahkan kaka panitia
dan teman baru kami tadi, sambil melihat peta di HP kamipun memastikan jalan.
Dengan harap-harap cemas sambil memerhatikan jalan dan peta di HP kamipun
akhirnya sampe ditempat yang sama seperti waktu pertama kali, yaitu di terminal
LW.panjang- terminal bandung. Akhirnya kami langsung naik kopaja yanng menuju
terminal bandung, di tengah perjalanan yang mulai membawa saya ke posisi lelap kami
semua dibuat terkejut karna kopaja yang kami naiki tadi mogok di jalan, dan
alhasil kami keingungan mau naik apa lagi menuju terminal depok, dengan
bantuan bapak-bapak yang ditanya kaka panitia tadi kami dan penumpang kopaja
tadi menyewa angkutan umum.
 Akhirnya kamipun sampai di terminal kurang lebih
pukul 19.00 sesampai disana kami gak ketemu bus MGI yang menuju depok, dan
dengan sabar kami menunggu sampai bus nya datang, kurang lebih 2 jam kami
menunggu bua MGI pun muncul tapi sayang udah penuh :”” akhirnya kamipun
memutuskan untuk naik bus lain, arah bandung – kuningan, ternyata harganya
lebih murah dan fasilitasnya juga sama bagusnya dengan bus MGI. Dengan rasa
bahagia akhirnya kami bisa beristirahan dan bisa tidur di bus dengan penuh
syukur akhirnya di perjalanan pun kami semua mulai terlelap. Mulai memasuki
jalan TOL di kilometer 32 lagi-lagi kami masih harus menghadapi tantangan yaitu
ban bus yang kami tumpangi ternyata bocor di tengah Tol.

 Subhanallah, begitu
banyak pengalaman dan cerita yang kami lewati bersama, kurang lebih 1 ½  jam kami menunggu bus lain buat
mengangut kami akhirnya dateng juga bus lain, wallaupun gk kebagian tempat
duduk kami sudah seneng ko masih diberi kemudahan untuk sampai ke rumah :’) dan
tujuan bus pun berbeda ternyata bus yang saya tumpangi menuju ke arah
Kp.rambutan, baru banget dapet tempat duduk dan ingin bersantai setelah sekian
lama berdiri ternyata busnya sudah sampai tujuan *sedih :D sesampai di
Kp.rambutan kami pun menunggu sampai di jemput oleh sanak saudara
masing-masing. Satu persatu salah satu dari kamipun sudah dijemput oleh
keluarganya, dan tinggal saya dan kaka panitia tadi yang menunggu sampai saya
dijemput. Waktu sudah menunjukkan pergantian hari. Sekitar jam 1.30 saya pun
akhirnya dijemput sama kaka yang dengan ikhlas menjemput saya di Kp.rambutan
ditengah malam dan saya pun langsung berterimakasih dan pamitan pulang sama
kaka panitia tadi serta melajutkan perjalanan menuju rumah, sekitar pukul 2.10
saya pun sampai dirumah dengan selamat dan sehat wal’afiat Alhamdulillah ya
Allah ({})

selesaiiiiiii hehehe gimana gimanaaa seru gak ?? serukan?! Dan pengalaman bau
ini gk akan saya lupakan, ini pengalaman pertama dan tak terlupakan bagi saya
hehehe yasudah lah kalau begitu tanpa basa-basi lagi saya sudahi cerita ini,
jangan lupa tinggalkan sedikit tanggapan mengenai cerita saya ini yaaaaa ^^
sekian.
 wassalamu’alaikum warahmatulllahi wabarakatu.